Spul Sepeda Motor

Disini kita akan membahas lebih dalam pada jenis spul motor. Peran spul pada motor sangat penting,karena pada jenis motor tertentu, tanpa spul mesin tidak akan bekerja atau hidup. Oke mari kita mulai !

Spul pada motor adalah lilitan kawat tembaga pada angkernya dengan ukuran tertentu dan membentuk menjadi kumparan yang dapat menghasil arus listrik,dan dapat juga di sebut sumber listrik. Kawat tembaga ini biasanya disebut kawat EMAIL . Jumlah lilitan dan besar kecilnya ukuran kawat tembaga yang digunakan, memiliki fungsi dan tujuan tertentu untuk selanjutnya di manfaatkan arus listriknya.  Meskipun sebagai sumber listrik,spul berbeda halnya dengan baterai atau aki. Disini spul hanya bisa menghasilkan arus listrik ketika mesin dihidupkan atau mesin mulai bekerja ,tetapi spul tidak dapat menyimpan arus listrik yang dihasilkannya. Itu artinya spul mulai menghasilkan listrik ketika crankshaft mulai diputar. Arus listrik yang dihasilkan spul berjenis bolak balik atau arus AC .

Lanjut, spul pada motor untuk menghasilkan arus listrik membutuhkan komponen tambahan yaitu magnet. Magnet ini terhubung langsung dengan crankshaft dimana putaran magnet sama dengan putaran crankshaft. Disini kita akan fokus membahas tentang spul.

Gambar spul dan magnet

Cara kerja spul sendiri pada motor adalah sebagaimana penjelasan diatas, ketika crankshaft mulai berbutar dan magnet juga mulai berputar bersamaan ,maka lilitan tembaga atau kumparan yang dilalui(di putari) oleh magnet ini akan menghasilkan arus listrik . Di mana besar arus listrik yang dihasilkan spul akan berubah ubah sesuai dengan putaran mesin atau RPM mesin. Jadi makin tinggi RPM mesin, makin besar pula  listrik yang dihasilkan spul.

Lantas digunakan untuk apa listrik yang dihasilkan oleh spul ?  

Listrik yang dihasilkan spul memiliki berbagai fungsi atau tujuan berbeda beda. Ada yang langsung digunakan komponen lain , ada juga ditahan dulu , dan ada juga arus yang dihasilkan dibatasi agar tidak berlebihan. Fungsi spul umumnya pada motor adalah : 

  • Sebagai pengapian busi
  • Sebagai pengisian baterai atau aki
  • Sebagai penerangan lampu utama
  • Sebagai start awal mesin 

Yang pertama sebagai pengapian . Busi agar dapat memercikkan bunga api ,disini spullah yang berperan pertama sebagai sumbernya. Dalam berbagai kumparan atau lilitan tembaga pada spul biasanya ada salah satu lilitan yang mencolok atau agak berbeda, lilitan inilah yang betugas sebagai pambangkit listrik untuk pengapian motor. Lilitan ini biasanya dengan ciri ditutupi lilitannya dan kawat tembaga yang digunakan jauh lebih kecil. Ukuran tembaga yang digunakan biasanya 0,010-0,015 mm . Ujung lilitan ini satu ada yang dihubungkan ke ground, dan satunya lagi sebagai output spul yang dihubungkan kekabel yang langsung terhubung ke CDI .Tujuan kawat tembaga yang kecil adalah agar dapat menghasilkan jumlah lilitan yang lebih banyak dan arus yang besar . Karena busi memerlukan tegangan yang besar agar bisa memercikkan api, yang sebelumnya arus yang dihasilkan spul yang diolah dulu oleh CDI dan coil. Untuk motor dengan jenis ini biasa disebut dengan motor pengapian AC dan motor jenis ini umumnya tipe motor konvensional tipe dulu atau belum injection. 

Contoh gambar spul sebagai pengapian
Yang dilingkari lilitan untuk pengapian

Selanjutnya sebagai pengisian. Baterai atau aki jika terus dipakai maka akan berkurang atau ngedrop, jadi itulah diperlukan komponen yang berfungsi menjaga agar tegangan aki tidak ngedrop. Disini spul berperan sebagai pensuplai listrik agar bisa mangisi aki. Listrik yang dihasilkan spul tidak langsung dialirkan ke aki, karena listrik yang di hasilkan spul masih barsifat AC dan tegangannya berlebihan bisa sampai lebih dari 20 volt. Untuk itu diperlukan tambahan komponen regulutor atau kiprok, untuk mengubah arus menjadi AC dan membatasi tegangan agar dibawah dari 15,5 volt. Kita lanjut fokus ke spulnya, dispul atau lilitan untuk pengisian biasanya ukuran kawat tembaga yang digunakan antara 0,8-1,5 mm. Jenis lilitan untuk spul pengisian ini umum nya ada beberapa macam jenis ;

1).Hallwave, spul pengisian dengan tipe ini memiliki lilitan yang dimana ujung awal lilitannya dihubungkan ke ground dan akhir lilitan adalah sumber atau output dari spul ini yang terhubung ke regulator atau kiprok. Biasanya spul dengan lilitan jenis ini selain sebagai untuk pengisian juga berfungsi sebagai sumber listrik untuk penerangan lampu utama. Umumnya ciri spul jenis ini , semua warna kabel kabel outputnya berbeda beda.

Warna kabel tidak ada yang sama

2).Fullwave, berbeda dengan jenis hallwafe, jenis spul ini memiliki lilitan dimana awal dan akhir lilitan keduanya menjadi output dari spul yang langsung dihubungkan ke regulator atau kiprok. Tidak boleh ada yang terhung ke ground . Ciri dari spul ini, ada 2 kabel output yang warnanya sama.

Contoh spul tipe fullwave
Dua kabel warnanya sama


3). Spul 3 Phase . Spul pengisian jenis ini hampir mirip dengan spul jenis fullwave, bedanya spul ini memiliki tiga output yang terhubung langsung ke regulator atau kiprok. Dimana ketiga ujung awal lilitan kawat tembaga dihubungkan semua dan tidak boleh terhubung dengan ground. Dan akhir dari ketiga ujung kawat lilitan dijadikan sebagai output spul. Pada spul ini memiki ciri yang mencolok, yaitu ada 3 kabel outputan spul yang warnanya sama.

Contoh spul jenis 3 Phase
3 kabel warnanya sama


Dari beberapa jenis spul pengisian diatas, perlu digaris bawahi bahwa setiap jenis spul pengisian memiliki regulator atau kiprok yang masing masing berbeda, sesuai dengan jenis spul nya. 

Pada teknologi sekarang , spul tidak hanya berperan sebagai sumber arus listrik untuk mengisi baterai atau aki, malah di kolaborasikan sebagai tenaga awal untuk menghidupkan mesin sepeda motor. Spul jenis ini biasa dekenal dekan teknologi ACG starter. Dimana spul tipe ini ketika dialiri arus tegangan dari baterai atau aki , spul akan membentuk kutub kutub medan magnet . Alhasil dari adanya gaya tarik menarik dan dorong mendorong yang sangat cepat antara spul dan magnet yang terhubung ke crankshaft, maka saat itulah spul dapat memutar crankshaft dan mehidupkan mesin. Prinsip kerja dari spul jenis ini , ketika tombol starter di tekan maka spul berperan sebagai pemutar mesin menggantikan dinamo starter dan ketika mesin mulai hidup , spul kembali berperan sebagai sumber arus listrik pengisian untuk baterai atau aki. Spul jenis ini juga dikategorika jenis spul 3 Phase yang mana ujung awal lilitan kawat tembaga digabungkan dan tidak boleh terhubung dengan ground dan akhir dari lilitan kawat tembaganya sebagai output spul sekaligus input untuk start mesin motor. Ciri spul ini memiliki 3 kabel output yang kabelnya agak besar. Pada motor yang menggunakan spul ini ,peran dinamo starter sudah digantikan oleh spul, jadi tidak ada lagi dipasangkan dinamo starter. Motor yang menggunakan teknologi ini adalah motor teknogi sekarang yang sudah menganut fuel enjection, yang semuanya sudah diatur oleh ECU .

Contoh spul jenis ACG starter


Gejala atau ciri ciri spul rusak atau minta ganti adalah ;

  • Motor mogok ( untuk tipe motor dengan pangapian AC )
  • Aki sering drop
  • Tegangan pengisian tidak normal
  • Tidak mau distarter ( untuk tipe ACG starter)
  • Kondisi fisik spul rusak ( lecet ,kawat tembaga putus, terbakar, dll )
  • Spul berbau terbakar
Contoh spul terbakar

Dari ciri ciri diatas, sebelum memponis spul diganti, maka perlu diperiksa atau dipastikan dulu semua komponen yang berkaitan dengan spul dalam keadaan bagus, normal, dan layak untuk dipakai.

Sekian sedikit pembahasan tentang spul pada motor, semoga bermanfaat untuk kita semua🙏.


 












Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penjelasan blok silinder lengkap

Rumus Menghitung shim pada mesin DOHC