Pengertian, fungsi ,sifat-sifat dan jenis piston

 Torak atau piston adalah sumbat geser yang terpasang di dalam sebuah silinder mesin pembakaran dalam silinder hidraulik, pneumatik, dan silinder pompa.

Tujuan torak atau piston dalam silinder adalah:

  • Mengubah volume dari isi silinder, perubahan volume bisa diakibatkan karena piston mendapat tekanan dari isi silinder atau sebaliknya torak/piston menekan isi silinder. Torak atau piston yang menerima tekanan dari fluida dan akan mengubah tekanan tersebut menjadi gaya (linear).
  • Membuka-tutup jalur aliran.
  • Kombinasi dari hal di atas.

Dengan fungsi tersebut, maka torak/piston harus terpasang dengan rapat dalam silinder. Satu atau beberapa ring (cincin) dipasang pada torak/piston agar sangat rapat dengan silinder. Pada silinder dengan temperatur kerja menengah ke atas, bahan ring terbuat dari logam, disebut dengan ring piston (piston ring). Sedangkan pada silinder dengan temperatur kerja rendah, umumnya bahan ring terbuat dari karet, disebut dengan ring sil (seal ring).


Fungsi Piston (ring piston) adalah untuk menerima tekanan hasil pembakaran campuran gas dan meneruskan tekanan untuk memutar poros engkol (crank shaft) melalui batang piston(connecting rod), atau sebagai alat penampang untuk menahan tekanan pada saat langah kompresi dan langkah tenaga.

Material piston umumnya terbuat dari bahan yang ringan dan tahan tekanan, misal aluminium yang sudah dicampur bahan tertentu (aluminium alloy), atau bahan tempa yang kuat dan ringan.

Torak akan selalu mengalami gesekan dan menerima panas yang tinggi saat mesin bekerja, oleh karena itu torak harus terbuat dari bahan yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut : 

  • Tahan terhadap temperatur tinggi.
  • Sanggup menahan tekanan yang bekerja padanya.
  • Mudah menghantarkan panas pada bagian sekitarnya
  • Ringan dan kuat.
  • Piston terdiri dari piston, ring piston dan batang piston. 
  • Setiap piston dilengkapi lebih dari satu buah ring piston.


Jenis piston

1. Split piston
Pada piston tipe ini terdapat alur dibagian luar yang segaris dengan lubang pin piston. Biasanya alurnya berbentuk setengah bulat atau model U .

2. Slipper piston
Piston  tipe ini memiliki coakan pada bagian bawah badan piston. Adapun tujuan pembuatan coakan ini adalah untuk memperendek langkah piston sehingga dapat dihasilkan mesin dengan perbandingan kompresi yang tinggi serta dengan ketinggian mesin yang lebih pendek.

3. Authothermic piston 
Pada piston ini terdapat sebuah kawat baja yang berupa ring, yang mana kawat ini berfungsi untuk menyerap panas  pada bagian kepala piston, sehingga pemuaian yang berlebihan pada piston  dapat dihindari.

4. Oval piston 
Piston jenis ini memiliki bentuk oval , sehingga ketika mesin telah hidup dan panas mesin sudah mulai mencapai suhu kerja, maka piston ini akan mengalami perubahan sehingga menjadi bulat benar. Pembuatan bagian oval ini lah yang akan menyerap panas di piston agar tidak terjadi pemuaian piston yang berlebihan sehingga piston dapat terkancing atau menggesek dinding silinder blok.

Offset engine

offset engine adalah sebuah kedudukan lubang pin piston yang sebenarnya tidak tepat pada garis tengah diameter piston. Dalam pembuatan piston , letak pembuatan pin piston sengaja dibuat tidak tepat pada garis tengah diameter piston. Adapun tujuannya atau alasannya agar piston tidak menggesek satu sisinya pada  dinding silinder. Bila lubang pin piston dibuat segaris dengan garis tengah piston maka satu sisi piston akan menggesek pada dinding silindernya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penjelasan blok silinder lengkap

Spul Sepeda Motor

Rumus Menghitung shim pada mesin DOHC